Konvoi ke barak (foto: Bangkok Post)

Sekitar pukul 09.00:11 waktu setempat pagi ini, Tentara Merah bergerak dalam konvoi ratusan sepeda motor dan mobil dari Jembatan Fa Phan di Bangkok menuju Resimen Infantri XNUMX di Jalan Pahon Yothin di Bangkhen.

Pemimpin Baju Merah Jatuporn Promphan mengatakan dia menginginkan perdamaian lagi protes.

“Kami akan mengunjungi kamp militer untuk mendapatkan jawaban atas ultimatum kami dari Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva. Kami ingin dia membubarkan pemerintah seperti yang dituntut oleh UDD,” kata Jatuporn.

Dia juga memperingatkan bahwa jika pemerintah menggunakan kekuatan melawan Kaus Merah, itu akan menjadi awal perang antara rakyat miskin dan elit.

Helikopter Premier (Foto: Bangkok Post)

Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva menolak ultimatum tersebut
Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva mengumumkan di televisi nasional pada pukul 10.00 pagi waktu setempat bahwa Thaise pemerintah menolak ultimatum tersebut. Ultimatum berakhir pada siang hari.

Abhisit mengatakan dia tidak akan tunduk pada tuntutan Front Persatuan untuk Demokrasi Melawan Kediktatoran (UDD).

Setelah pernyataannya, dia pergi dengan helikopter tentara ke tempat lain.

Tentara Thailand kini telah mulai membawa bala bantuan ke kamp militer. Ada juga tiga helikopter tentara yang siap untuk anggota

Ekstra-militer

pemerintah untuk mengungsi jika perlu.

Juru bicara militer Sunsern Kaewkumnerd mengatakan 2.000 tentara tambahan telah dikerahkan untuk menjaga pangkalan militer.

“Tentara akan turun tangan jika Kaus Merah mencoba menyerbu kompleks. Jika perlu, kami akan menembakkan peluru karet untuk membubarkan para demonstran,” kata Kolonel Sunsern.

.

Tidak ada komentar yang mungkin.


Tinggalkan komentar

Thailandblog.nl menggunakan cookie

Situs web kami berfungsi paling baik berkat cookie. Dengan cara ini kami dapat mengingat pengaturan Anda, memberikan penawaran pribadi kepada Anda, dan Anda membantu kami meningkatkan kualitas situs web. Baca lebih lanjut

Ya, saya ingin situs web yang bagus