Populasi kerbau di Thailand menyusut tajam

Oleh Redaksi
Geplaatst masuk Berita dari Thailand
Tags: ,
15 Mei 2019

Siapa pun yang melihat gambar sawah di Isaan biasanya akan menemukan ikon: kerbau. Namun, ini akan semakin berkurang di masa depan. Sekarang negara hanya memiliki 800.000 kerbau, pada tahun 2009 ada 1,3 juta, menurut angka dari Departemen Pengembangan Peternakan.

Penurunan ini terutama disebabkan oleh mekanisasi penanaman padi. Beberapa petani masih menggunakan kerbau untuk membajak tanah. Sementara itu, penurunan tersebut menyebabkan peningkatan nilai dan harga kerbau, kata ketua Asosiasi Konservasi dan Pengembangan Kerbau Thailand Sombat.

Hal itu dikatakannya kemarin pada Hari Konservasi Kerbau Thailand Nasional. Dia sendiri memelihara 120 kerbau raksasa, masing-masing berbobot lebih dari satu ton dan dianggap sebagai salah satu ras kerbau Thailand terindah. Mereka sekarang bernilai lebih dari 20 juta baht.

Chai Nat Phatthana Khwai Thai Farm pemilik Duangphon membawa seekor banteng berusia 5 tahun dengan berat 1,1 ton ke sebuah kompetisi di Phitsanulok kemarin untuk menandai Hari Konservasi Kerbau Thailand Nasional. Hewan itu memiliki label harga 1,5 juta baht.

Kerbau tidak hanya dipelihara untuk membajak tanah, banyak orang Thailand yang menganggap daging kerbau sebagai makanan lezat.

Sumber: Pos Bangkok

2 tanggapan untuk “Populasi kerbau di Thailand menyusut tajam”

  1. anugerah somchan kata up

    Kwai ting tong = sapi gila

  2. l. ukuran rendah kata up

    Kemudian wanita bar benar: "Kerbau sakit" atau farang ingin memberi uang!


Tinggalkan komentar

Thailandblog.nl menggunakan cookie

Situs web kami berfungsi paling baik berkat cookie. Dengan cara ini kami dapat mengingat pengaturan Anda, memberikan penawaran pribadi kepada Anda, dan Anda membantu kami meningkatkan kualitas situs web. Baca lebih lanjut

Ya, saya ingin situs web yang bagus