Khao kan chin (ข้าวกั๊นจิ๊น) atau Chin som ngiao (จิ๊นส้มเงี้ยว), hidangan nasi spesial dengan darah babi dari Thailand Utara dan dengan sejarah dari periode Lanna. 

Nasinya dicampur daging babi cincang dan darah babi, dibumbui dengan garam, gula, sedikit bawang putih, bawang merah, minyak sayur lalu dikukus dengan daun pisang. Biasanya disajikan dengan bawang putih cincang goreng, cabai kering goreng, dan mentimun.

Khao kan chin awalnya adalah hidangan etnis Tai Yai dari China sebelum menyebar luas di kerajaan Lanna dan Thailand utara. Terkadang juga disebut Khao Ngiao. Nama ini berasal karena di Lanna kelompok etnis Tai Yai juga disebut "Ngiao", yang berarti sesuatu seperti 'mengganggu' atau 'menyebalkan'.

Hidangan darah babi mungkin tidak terdengar menggugah selera dan tentu saja bukan karena baunya, tetapi daun serai, yang digunakan untuk menambah bau, digunakan sebelum dicampur dengan nasi, daging cincang dan terakhir ditambahkan garam dan gula. Kemudian nasi siap dikukus, diletakkan di atas daun pisang, dilipat lalu dikukus selama setengah jam.

Khao kan chin kukus dapat disajikan dengan beberapa lauk pauk seperti potongan bawang putih goreng, bawang merah goreng, cabai kering goreng, bawang merah dan mentimun.

Asal dan sejarah

Nama 'Khao Kan Chin' secara harfiah berarti nasi bercampur darah, yang langsung mencerminkan esensi hidangan ini. Merupakan hidangan nasi yang berisi darah babi, nasi putih, dan campuran bumbu dan rempah, dikukus hingga sempurna. Seringkali juga berisi potongan daging babi atau ayam dan diperkaya dengan bawang putih, merica, dan terkadang santan, tergantung variasi daerah.

Asal usul Khao Kan Chin berasal dari percampuran budaya antara budaya Thailand dan sekitarnya, termasuk pengaruh Laos dan Burma di Thailand utara. Hidangan ini merupakan representasi adaptasi lokal terhadap bahan-bahan yang tersedia dan inovasi kuliner yang menjadi ciri khas masakan Thailand.

Khususnya

Salah satu aspek unik Khao Kan Chin adalah penggunaan darah, yang bertindak sebagai bahan pengikat dan berkontribusi terhadap cita rasa masakan yang kaya dan mendalam. Ini adalah perayaan kehidupan pedesaan di Thailand utara, di mana tidak ada yang terbuang dan setiap bagian dari hewan digunakan. Secara tradisional, Khao Kan Chin dibungkus dengan daun pisang dan dikukus, yang menambah lapisan aroma ekstra dan memberikan tampilan yang mudah dikenali.

Profil rasa

Profil rasa Khao Kan Chin kaya dan kompleks. Beras menyerap rasa bumbu, rempah-rempah, dan darah, sehingga menghasilkan rasa yang lembut namun berbeda. Teksturnya lembut sekaligus padat, dengan daun pisang menambahkan sedikit warna hijau. Ini adalah hidangan menggugah hati yang sering disantap dengan sayuran segar atau saus pedas dan tajam untuk menyeimbangkan rasa yang kaya.

Persiapkan dirimu

Untuk menyiapkan Khao Kan Chin, hidangan tradisional Thailand, Anda memerlukan daftar bahan tertentu. Resep ini dirancang untuk 4 orang dan mewujudkan kekayaan rasa dan metode persiapan unik yang menjadi ciri khas hidangan ini.

Bahan

Untuk nasi dan isiannya:

  • 2 cangkir beras ketan (disebut juga beras ketan), direndam semalaman dan ditiriskan
  • 200 ml santan
  • 1 sendok makan garam
  • 200 gram daging babi cincang
  • 100 ml darah babi (segar jika memungkinkan; dapat opsional tergantung pada preferensi dan ketersediaan pribadi)
  • 2 sendok makan ketumbar cincang halus (termasuk akarnya)
  • 2 sendok makan daun bawang cincang halus
  • 1 sendok makan bawang putih cincang halus
  • 1 sendok makan bubuk nasi panggang
  • 1 sendok teh lada hitam bubuk
  • 2 sendok makan kecap ikan

Sebelum pengepakan:

  • Daun pisang, bersihkan dan potong kotak berukuran kurang lebih 20x20 cm
  • Tusuk sate bambu atau tali dapur untuk menutup bungkusan

Metode persiapan

  1. Siapkan nasi: Campurkan beras ketan yang sudah ditiriskan dengan santan dan garam dalam mangkuk. Diamkan adonan selama kurang lebih satu jam agar nasi dapat menyerap santan.
  2. Buat isian: Dalam mangkuk terpisah, campurkan daging babi giling, darah babi, daun ketumbar, daun bawang, bawang putih, bubuk beras panggang, lada hitam, dan kecap ikan. Campur semuanya dengan baik hingga membentuk massa yang homogen.
  3. Memasak nasi: Kukus beras ketan dalam kukusan atau di atas panci berisi air mendidih, tutup, hingga nasi matang (sekitar 20 menit). Kemudian biarkan dingin hingga suhu kamar.
  4. Buat paket: Letakkan selembar daun pisang di atas permukaan kerja yang bersih. Tempatkan sebagian nasi kukus di tengah nampan. Tambahkan sebagian isian daging di atas nasi. Tutupi dengan lapisan nasi lainnya. Lipat daun pisang dan kencangkan dengan tusuk bambu atau benang dapur.
  5. Mengukus: Masukkan bungkusan nasi yang sudah dibungkus ke dalam kukusan dan kukus selama 45-60 menit, atau hingga isiannya matang sepenuhnya.
  6. Melayani: Biarkan Khao Kan Chin agak dingin sebelum membuka bungkusnya. Sajikan hangat, mungkin dengan sayuran segar atau saus pedas pilihan Anda.

Resep ini menawarkan pengalaman otentik masakan Thailand dan cita rasa unik Khao Kan Chin. Perpaduan ketan yang lembut, isian yang kaya, dan aroma daun pisang menciptakan santapan yang tak terlupakan.

2 tanggapan untuk “Khao kan chin (nasi dicampur darah babi dan daging cincang)”

  1. Vincent kata up

    Kita juga makan sosis darah kan???

    • René kata up

      Siapa kita? Puding hitam? Bukan saya dalam hal apapun. Beri aku menu vegetarian. Istri Thailand saya bisa membuatnya enak. Tapi saya berharap semua orang menikmati kuliner mereka. Saya bingung setiap kali apa yang dimakan orang Thailand sesekali. Sedikit perbedaan budaya menurut saya.


Tinggalkan komentar

Thailandblog.nl menggunakan cookie

Situs web kami berfungsi paling baik berkat cookie. Dengan cara ini kami dapat mengingat pengaturan Anda, memberikan penawaran pribadi kepada Anda, dan Anda membantu kami meningkatkan kualitas situs web. Baca lebih lanjut

Ya, saya ingin situs web yang bagus