Orang yang mengonsumsi vitamin B6 dalam jumlah yang relatif besar lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit Parkinson dibandingkan orang dengan vitamin B6 yang relatif sedikit dalam makanannya.

Ini adalah kesimpulan ahli epidemiologi Tiongkok Liang Shen dari Universitas Teknologi Shandong dari studi meta di mana ia mengumpulkan dan menganalisis ulang data dari penelitian yang diterbitkan sebelumnya tentang hubungan antara vitamin B6 dan penyakit Parkinson.

Penyakit Parkinson menyebabkan kekurangan neurotransmitter dopamin di otak. Sel-sel yang memproduksi dopamin perlahan-lahan mati. Kekurangan dopamin mempengaruhi kontrol gerakan otot dan menyebabkan lengan dan kaki gemetar. Pada saat yang sama, otot menjadi kaku sehingga membuat gerakan tubuh lebih sulit dimulai. Gejala pertama umumnya dimulai antara usia 50 dan 70 tahun, dengan risiko terbesar antara usia 70 dan 80 tahun.

Gaya Hidup dan Parkinson

Menurut peneliti, ada hubungan antara gaya hidup dan Parkinson. Penyakit ini lebih jarang menyerang orang yang melakukan pekerjaan fisik berat dan atlet. Pola makan yang banyak paprika dan paprika juga melindungi, mungkin karena mengandung banyak capasaicin, anatabine, dan nikotin. Lalu ada vitamin B6. Ahli epidemiologi telah berulang kali menemukan efek perlindungan vitamin B6. Misalnya, pada tahun 2010, ahli epidemiologi Jepang menerbitkan sebuah penelitian kecil di mana mereka membandingkan pola makan beberapa ratus pasien Parkinson dengan pola makan sekelompok orang sehat. [Br J Nutr. 2010 Sep;104(5):757-64.] Orang Jepang menemukan bahwa asupan vitamin B6 yang relatif tinggi mengurangi risiko Parkinson.

Studi Meta

Liang Shen mengumpulkan lebih banyak penelitian seperti penelitian di Jepang, dan mengumpulkan datanya. Studi ini juga mengamati asupan folat, vitamin B12 dan Parkinson. Pola makan yang tinggi vitamin-vitamin tersebut tidak memberikan perlindungan. Namun, asupan vitamin B6 yang relatif tinggi memang melindungi. Orang yang mengonsumsi vitamin B6 dalam jumlah yang relatif besar memiliki risiko 35 persen lebih rendah terkena Parkinson dibandingkan orang yang mengonsumsi vitamin B6 dalam jumlah yang relatif sedikit.

Pernyataan

Sebuah teori lama mengatakan bahwa folat, vitamin B6 dan B12 bersama-sama mengurangi konsentrasi asam amino neurotoksik homosistein, sehingga memperlambat penyakit Parkinson. Hasil penelitian ini tidak mengkonfirmasi teori tersebut dan menyarankan bahwa vitamin B6 melindungi dengan cara yang berbeda.

Vitamin B6

Vitamin B6 (piridoksin) adalah bagian dari vitamin B kompleks. Vitamin B6 penting untuk daya tahan dan pencernaan. Ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah. Hal ini penting untuk pasokan energi. Vitamin B6 juga memastikan berfungsinya sistem saraf. Sumber vitamin B6 yang baik adalah daging, telur, ikan, produk biji-bijian, kentang, dan kacang-kacangan.

Sumber: Ergogenik – Nutrisi. 2015 Agustus 27;7(9):7197-208.

Tidak ada komentar yang mungkin.


Tinggalkan komentar

Thailandblog.nl menggunakan cookie

Situs web kami berfungsi paling baik berkat cookie. Dengan cara ini kami dapat mengingat pengaturan Anda, memberikan penawaran pribadi kepada Anda, dan Anda membantu kami meningkatkan kualitas situs web. Baca lebih lanjut

Ya, saya ingin situs web yang bagus