Devaluasi Baht memicu kekhawatiran inflasi

Oleh Redaksi
Geplaatst masuk Ekonomi
Tags: , ,
2 Februari 2011

Baht yang kuat merupakan ancaman bagi pertumbuhan ekonomi lebih lanjut, tetapi penurunan nilainya bisa berarti inflasi. Tn. Chatu Mongol Sonakul, Ketua Bank of Thailand, mengatakan bahwa otoritas moneter dihadapkan pada pilihan yang sulit. Masalah politik dalam negeri juga bisa menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan ekonomi.

“Baht perlu melemah. Sekarang Baht justru melemah, ini berpengaruh pada inflasi. Ini adalah lingkaran setan yang juga menimbulkan masalah di Vietnam. Prinsipnya, MPC (Komite Kebijakan Moneter) harus menemukan keseimbangan yang baik, dengan politik dalam negeri juga menjadi faktor risiko,” ujarnya.
“Kenaikan inflasi sebagian karena melemahnya Baht. Bank Sentral Thailand dan MPC perlu menemukan keseimbangan yang baik antara nilai tukar, suku bunga, tingkat inflasi dan cadangan devisa,” katanya. Baht menembus 25 baht per dolar pada 31 Januari.

Depresiasi Baht akan mendorong ekspor, penggerak utama perekonomian Thailand. Hal ini tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, Bank Sentral lebih menyukai depresiasi Baht yang lambat. Penurunan nilai tahun ini harus mengimbangi kenaikan nilai tahun lalu.

“Depresiasi Baht jangan terlalu cepat. Sementara penurunan mendukung ekspor, hal itu bisa merugikan inflasi,” kata Chatu Mongol.

Perekonomian akan tumbuh lebih cepat jika kita berhasil menjaga inflasi tetap rendah, ujarnya. Negara-negara dengan inflasi tinggi seringkali menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang rendah. Investor asing lebih memilih negara dengan inflasi rendah dan karena itu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Kamar Dagang Thailand juga mengkhawatirkan inflasi dan situasi politik. Pemerintah harus memperpanjang pembekuan harga beberapa produk. Harga maksimum solar harus dinaikkan menjadi Bt31-Bt32 per liter, kata Thanavath Phonvichai, direktur Pusat Studi Perdagangan dan Bisnis.

Perpanjangan larangan kenaikan harga, yang berakhir pada bulan Maret, akan mencegah kenaikan harga lebih lanjut. Kenaikan harga dapat memicu inflasi lebih lanjut. Bank Sentral kemudian harus menaikkan suku bunga untuk menahan inflasi, katanya.

Tarif, yang diperkirakan naik 50-100 basis poin, harus dinaikkan pada kuartal ketiga tahun ini. Oleh karena itu, biaya produksi tidak akan terpengaruh untuk saat ini.
Harga maksimum satu liter solar (bt30) harus dihapuskan setelah Maret. Kenaikan harus diperkenalkan secara bertahap ke Bt31-Bt32 per liter, agar masyarakat Thailand terbiasa dengan harga yang lebih tinggi. Harga solar tidak bisa lagi dipertahankan pada level saat ini karena pendapatan lain seperti cukai harus digunakan untuk itu. Itu tidak baik untuk perekonomian Thailand dalam jangka panjang, katanya.

Kerusuhan dan protes politik juga merupakan faktor risiko bagi pertumbuhan ekonomi, sebagaimana dibuktikan dengan kerugian besar di Bursa Efek Thailand pada hari Senin.

Meski masalah politik belum mempengaruhi kepercayaan konsumen, hal itu merugikan perekonomian. Ini sangat buruk bagi pariwisata, katanya. Jika pemerintah tidak bisa mengendalikan situasi politik, tentu akan berdampak buruk bagi perekonomian Thailand, ujarnya.

Sumber: The Nation – diterjemahkan oleh Bert Gringhuis

3 Tanggapan untuk “devaluasi Baht memicu kekhawatiran inflasi”

  1. Ferdinan kata up

    Perekonomian Thailand akan naik 3 sampai 5 persen.

    Bank of Thailand (BOT) memperkirakan perekonomian Thailand akan tumbuh sebesar 2011 hingga 3 persen pada tahun 5. Faktor risiko terhadap perekonomian Thailand adalah ketidakpastian perekonomian Amerika, beban utang di Eropa dan perkembangan politik di Thailand menjelang pemilu mendatang.

    Naiknya suku bunga berdampak kecil pada perekonomian Thailand.

    Menurut BOT, kenaikan suku bunga akan berdampak kecil atau tidak sama sekali terhadap perkembangan ekonomi Thailand, karena suku bunga masih cukup rendah. Pada bulan Desember, Komite Kebijakan Moneter (MPC) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin

  2. PeterPhuket kata up

    Jika dia takut akan kerusuhan politik dan demonstrasi, dia harus memastikan bahwa harga solar naik, NB I memperkirakan bahwa 90% pengendara menggunakan solar. Tapi itu pasti cara berpikir Thailand yang lain, yang biasanya tidak bisa saya ikuti dengan baik.
    Dan pada THB yang melemah, pemerintah Thailand tidak dapat mempengaruhinya, yang akan sangat mudah dibandingkan dengan negara lain yang membeli miliaran dolar untuk menjaga kestabilan mata uang.

    • Robert kata up

      Meskipun ada beberapa faktor internasional yang menentukan nilai tukar, tentu tidak masuk akal untuk mengatakan bahwa pemerintah tidak dapat mempengaruhi mata uangnya. Kontrol seratus persen tidak mungkin, tetapi pemerintah memiliki banyak pilihan untuk menggunakan pengaruhnya.


Tinggalkan komentar

Thailandblog.nl menggunakan cookie

Situs web kami berfungsi paling baik berkat cookie. Dengan cara ini kami dapat mengingat pengaturan Anda, memberikan penawaran pribadi kepada Anda, dan Anda membantu kami meningkatkan kualitas situs web. Baca lebih lanjut

Ya, saya ingin situs web yang bagus