Di bisikan sayap fajar, jauh di atas jalan berkelok-kelok di Chiang Mai, Doi Inthanon menjulang megah. Puncak kebanggaan yang membelai langit lebih dari sekadar keajaiban alam; itu adalah perwakilan suci kerajaan Thailand. Pada ketinggian 2.565 meter di atas permukaan laut, 'atap Thailand' menyaksikan hamparan tanaman hijau dan tradisi mendalam yang mewarnai negara ini dengan begitu kaya.

Bagi wisatawan yang menjawab panggilan monumen alam ini, taman nasional dengan nama yang sama menawarkan tontonan kekaguman dan ketenangan. Anda dapat tinggal di tengah kanopi yang berbisik dan pagi yang berkabut di lokasi berkemah yang memadukan penghematan dengan petualangan.

Taman ini mengungkap harta karunnya secara perlahan: mulai dari kesibukan percakapan burung-burung yang berlindung di oasis ini hingga air terjun tersembunyi yang menari seperti pita perak melintasi lanskap. Di sini kita dapat menemukan jalan setapak yang menelusuri kisah komunitas Suku Bukit seperti Karen dan Hmong, yang kehadirannya memperkaya perbukitan dengan mosaik budaya. Pasar di mana orang dapat membeli kopi lokal merupakan cerminan nyata dari Royal Project, sebuah inisiatif kerajaan yang mendukung pertanian dan pengembangan masyarakat.

Gunung ini, dulu dikenal sebagai Doi Luang, merupakan penghormatan bagi Raja Inthanon, seorang raja yang warisannya berakar pada pelestarian sudut hijau Thailand ini. Di bagian atas, di luar tanda yang mengumumkan 'Titik Tertinggi di Thailand', terdapat sebuah tugu peringatan. Ini adalah saksi bisu rasa hormat dan kenangan, tempat di mana seseorang dapat berhenti sejenak untuk merenungkan sejarah dan debu bintang tempat kita semua berasal.

Bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk mendaki gunung, jalan yang terpelihara dengan baik menawarkan jalan menuju awan. Hanya beberapa langkah yang memisahkan tempat parkir dari sorotan sebenarnya dari lahan tersebut. Namun keindahan sejati Doi Inthanon terungkap sedikit lebih jauh, di mana kuil kerajaan memberikan penghormatan yang harmonis terhadap alam dan monarki.

Phra Mahathat Chedi Nophamethanidol dan Phra Mahathat Chedi Noppholbhumsiri berdiri sebagai penjaga tradisi dan keindahan, arsitektur mereka terjalin dengan spiritualitas tanah tersebut. Tamannya, yang dipenuhi bunga, menawarkan pemandangan langit cerah yang mengangkat jiwa melampaui batas kerajaan, ke pegunungan Burma dan sekitarnya.

Bertamasya ke Doi Inthanon merupakan perjalanan yang harus dilakukan dengan penuh pertimbangan. Dari Chiang Mai, agen perjalanan akan memandu Anda melalui pengalaman ini dengan pengetahuan lokal, sering kali dimulai dengan refleksi di kota bersejarah Chom Thong. Biaya masuk bagi orang asing mencerminkan nilai warisan alam ini, sebuah nilai yang sering kali disertakan dalam tur yang dipesan.

Kunjungan tersebut mencakup air terjun, yang menantang waktu dengan kejatuhannya yang abadi, makan siang yang menjanjikan akan menggoda selera, dan tentu saja kuil dan puncaknya. Ingat, terutama antara bulan November dan Februari, gunung ini menuntut rasa hormat karena pelukannya yang sedingin es; Celana panjang dan sweter hangat adalah sekutu dalam melawan hawa dingin.

Sebuah kisah tentang alam, sejarah dan budaya, Doi Inthanon menanti mereka yang tidak dapat menolak panggilan ketinggian, sebuah panggilan setua angin yang bertiup di atasnya.

Dikirim oleh Rudolph

Tidak ada komentar yang mungkin.


Tinggalkan komentar

Thailandblog.nl menggunakan cookie

Situs web kami berfungsi paling baik berkat cookie. Dengan cara ini kami dapat mengingat pengaturan Anda, memberikan penawaran pribadi kepada Anda, dan Anda membantu kami meningkatkan kualitas situs web. Baca lebih lanjut

Ya, saya ingin situs web yang bagus