Dokter Thailand yang meninggal karena kanker paru-paru menyoroti perjuangan melawan PM2.5
Krittai Thanasombatkul, seorang dokter dan penulis berusia 29 tahun, yang kehidupan dan kematiannya akibat kanker paru-paru menarik perhatian pada bahaya polusi PM2.5, telah meninggalkan pesan yang kuat setelah kematiannya. Kisahnya menggarisbawahi risiko kesehatan yang serius akibat polusi udara dan menginspirasi tindakan untuk mewujudkan udara yang lebih bersih di Thailand.
Thailand mengambil langkah drastis dalam memerangi kanker dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi. Bekerja sama dengan AstraZeneca, negara ini berupaya menerapkan kecerdasan buatan dalam sistem kesehatan masyarakat. Pendekatan progresif ini berfokus pada deteksi dini kanker paru-paru, dengan rencana perluasan lebih lanjut ke jenis kanker lainnya.
Kanker kini menjadi penyebab kematian nomor 1 pada wanita Belanda
Pada 2016, 149.000 penduduk Belanda meninggal. Kebanyakan orang meninggal karena kanker dan penyakit kardiovaskular, yaitu 30 persen (45.000) dari kanker dan 26 persen (39.000) dari penyakit kardiovaskular. Pada tahun 2016, untuk pertama kalinya, lebih banyak wanita meninggal akibat kanker daripada penyakit kardiovaskular. Ini terbukti dari analisis baru oleh Statistik Belanda.
Dengan lebih dari 15 ribu kematian, demensia kembali menjadi penyebab utama kematian orang Belanda pada tahun 2016. Secara khusus, lebih banyak pria meninggal karena demensia, dibandingkan tahun sebelumnya. Lebih banyak orang juga meninggal akibat jatuh. Ini terbukti dari angka sementara penyebab kematian dari Statistik Belanda.