Pada hari Kamis tanggal 25 Februari 2016, Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Thailand, HE Mr. Karel Hartogh, bertemu di Government House dengan HE General Prayut Chan-o-cha, Perdana Menteri Kerajaan Thailand.

Pertemuan tersebut berlangsung bersahabat dan sopan, mencerminkan hubungan jangka panjang kedua negara, dan mencakup berbagai masalah bilateral dan internasional, termasuk kerja sama dalam kerangka hubungan UE-ASEAN. Belanda saat ini mengetuai Dewan Menteri Uni Eropa dan Thailand menjabat sebagai Koordinator Negara untuk Hubungan ASEAN-UE.

Baik Perdana Menteri maupun Duta Besar mengangkat situasi politik dalam negeri di Thailand. Dubes Hartogh merujuk pada siaran pers mengenai pertemuan Duta Besar Uni Eropa dengan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai pada tanggal 2 Desember. Beliau menegaskan kembali perlunya pemilu yang bebas dan adil sesuai dengan prosedur konstitusional yang baik dan pemulihan penuh atas kebebasan berekspresi, berkumpul dan kebebasan lainnya. ketentuan dasar hak asasi manusia dan standar internasional yang diakui oleh Thailand.

Perdana Menteri Prayut Chan-o-Chan membahas peta jalan menuju demokrasi di negara ini dan dia menekankan bahwa pemerintah melakukan yang terbaik untuk menerapkan peta jalan menuju demokrasi untuk mengembalikan Thailand ke situasi perdamaian dan stabilitas abadi.

Mengenai hubungan UE-ASEAN, kedua belah pihak menunjukkan ambisi untuk memperkuat kerja sama bi-regional. Untuk mencapai ambisi ini, sangat penting untuk saling memberikan umpan balik yang memadai mengenai kebijakan, kegiatan dan proposal. Hartogh menekankan bahwa UE sangat mendukung proses integrasi ASEAN dan mengatakan bahwa hubungan antara ASEAN dan UE kini sudah cukup matang untuk membawanya ke tingkat kerja sama yang lebih tinggi, baik secara ekonomi maupun politik.

Sebagai Duta Besar negara yang saat ini menjabat sebagai Presiden Dewan Uni Eropa, Bapak Hartogh berharap dapat bekerja sama dengan Ketua ASEAN saat ini, Laos, dan Koordinator Negara ASEAN-UE, Thailand. Sebagai salah satu prioritasnya, Belanda memberikan penekanan khusus pada hubungan erat antara isu perubahan iklim, energi, lingkungan hidup dan keberlanjutan.

Dalam pertemuan tersebut, bidang-bidang kerjasama yang lebih erat diidentifikasi dari kedua belah pihak, seperti pengelolaan air dan air, urbanisasi, pendidikan, pertanian dan hortikultura, serta ketahanan pangan. Duta Besar Hartogh berfokus pada urgensi dan kompleksitas permasalahan terkait air dan permasalahan terkait iklim lainnya yang dihadapi Thailand. Permasalahan tersebut (kekeringan, air bersih, banjir, intrusi garam di muara Chao Phraya) menjadi semakin mendesak dan memerlukan tindakan segera. Ia merujuk pada sejumlah kajian dan penelitian yang dilakukan Belanda di masa lalu dan disampaikan kepada pemerintah Thailand beserta sejumlah rekomendasi. Ia sekali lagi mengingatkan bahwa Belanda adalah pemimpin dunia dalam bidang pengelolaan air.

Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha mengatakan pemerintahnya telah menyusun Rencana Induk Pengelolaan Air, yang masih menunggu persetujuan parlemen. Ia menyatakan minatnya yang besar untuk menjajaki peluang kerja sama baru di bidang ini dan bidang lainnya.

Sumber: Diterjemahkan dari bahasa Inggris dari halaman Facebook KBRI Bangkok

Tidak ada komentar yang mungkin.


Tinggalkan komentar

Thailandblog.nl menggunakan cookie

Situs web kami berfungsi paling baik berkat cookie. Dengan cara ini kami dapat mengingat pengaturan Anda, memberikan penawaran pribadi kepada Anda, dan Anda membantu kami meningkatkan kualitas situs web. Baca lebih lanjut

Ya, saya ingin situs web yang bagus