Dua pemandu wisata telah ditangkap karena mengancam sebuah keluarga Tionghoa yang menolak memanfaatkan paket wisata yang mahal.

Chaitoon Sroisaeng, 25, dan Liu Longzhe, 58, dari operator tur Thai Chang Chue, ditahan polisi. Keduanya didakwa mengancam turis China dan Chaitoon karena bekerja secara ilegal sebagai pemandu.

Penangkapan itu terjadi setelah keluarga China beranggotakan empat orang mengajukan pengaduan ke polisi. Menurut mereka, mereka diancam setelah menolak membeli opsi tur tambahan, yang harganya 11.000 baht.

Keluarga itu dijemput oleh pasangan tersebut di Bandara Internasional Suvarnabhumi dan dibawa melalui Bangkok sebelum dibawa ke Pattaya. Di sana, mereka diberi tahu bahwa tur mereka akan dilanjutkan, tetapi kemudian dikenakan biaya 2.200 yuan Tiongkok, atau 10.900 baht. Mereka menolak.

Liu kemudian memperingatkan keluarga tersebut bahwa mereka tidak akan aman jika tidak membayar. Keesokan harinya ancaman berlanjut. Keluarga tersebut kemungkinan besar datang ke Thailand dalam "tur nol-baht" yang dilarang, di mana para pelancong dari China dapat mengunjungi kerajaan dengan sedikit atau tanpa uang, tetapi kemudian harus memanfaatkan opsi tambahan begitu mereka tiba.

Pemerintah mengklaim tur semacam itu adalah masa lalu, tetapi insiden seperti ini terus berlanjut. Pada bulan Juni, enam turis Tiongkok ditinggalkan di Pattaya oleh pemandu mereka setelah mereka menolak untuk membeli “ekstra” yang tidak termasuk dalam paket murah mereka.

Sungguh luar biasa membaca bahwa Thailand telah terpilih sebagai negara paling ramah di dunia bagi wisatawan Tiongkok menurut survei oleh Hotel.com.

Tidak ada komentar yang mungkin.


Tinggalkan komentar

Thailandblog.nl menggunakan cookie

Situs web kami berfungsi paling baik berkat cookie. Dengan cara ini kami dapat mengingat pengaturan Anda, memberikan penawaran pribadi kepada Anda, dan Anda membantu kami meningkatkan kualitas situs web. Baca lebih lanjut

Ya, saya ingin situs web yang bagus