Nidhi Eoseewong tentang Buddhisme dan Demokrasi Thailand
Di media Thailand ada keluhan hati-hati tentang (sekali lagi ditunda) pemilu mendatang dan apakah Thailand dapat menangani demokrasi murni atau tidak. Baru-baru ini, Nidhi Eoseewong yang berusia 78 tahun, seorang sejarawan dan komentator politik terkemuka, menulis sebuah opini tentang masalah di mana dia mempermasalahkan pandangan beberapa biksu terkemuka.
UE mendesak Thailand untuk mengadakan pemilu tahun ini
Uni Eropa ingin rezim militer segera kembali ke demokrasi dan memenuhi janjinya untuk mengadakan pemilu pada November.
Mati untuk demokrasi, protes seorang sopir taksi
Pada pukul 30 pagi pada hari Sabtu, 2006 September 6, Nuamthomg Praiwan menabrakkan taksinya ke sebuah tangki yang diparkir di Royal Plaza di Bangkok. Di taksinya dia melukis teks 'junta sedang menghancurkan negara' dan 'Saya mengorbankan hidup saya'. Dia memprotes kudeta 19 September 2006.
Marsekal Lapangan Sarit Thanarat adalah seorang diktator yang memerintah antara tahun 1958 dan 1963. Ia adalah model dari visi khusus 'demokrasi', 'Demokrasi Gaya Thailand', seperti yang kini lazim lagi. Kita seharusnya menyebutnya paternalisme.
Apakah nilai universal dan Thailand berbeda? Tidak, kata Tino Kuis. Mereka menunjukkan lebih banyak kesamaan daripada perbedaan. Selain itu, Thailand telah menjadi masyarakat yang sangat beragam dengan berbagai pandangan yang terkadang sangat berbeda.
Persahabatan antara AS dan Thailand berada di bawah tekanan. Orang Amerika mengutuk kudeta dan ingin demokrasi di Thailand dipulihkan secepat mungkin.
Politik di kelas
Serikat pencuri aktif, pohon-pohon menghilang: ini adalah beberapa masalah dari papan permainan Demokrasi Sim. Siswa memainkan permainan dengan semangat. Mereka belajar bagaimana bekerja, hidup, dan memilih dalam masyarakat demokratis dengan cara yang menyenangkan.
Partai politik dan uang di Thailand
Thailand adalah negara demokrasi muda yang sedang berkembang. Itu berjalan dengan coba-coba. Chris de Boer menguraikan ciri-ciri utama iklim politik.