Pola makan Mediterania tidak hanya mengurangi risiko kanker usus besar, tetapi juga meningkatkan peluang kelangsungan hidup orang-orang yang telah didiagnosis oleh dokter sebagai kanker usus besar. Menurut sebuah penelitian yang akan segera diterbitkan oleh ahli epidemiologi dari Christian-Albrechts-University of Kiel di Journal of Nutrition, pola makan Mediterania mengurangi separuh risiko kematian orang-orang yang selamat dari kanker usus besar.

Orang Jerman mempelajari sekelompok 1404 orang yang dokternya telah mendiagnosis kanker usus besar sekitar enam tahun lalu dan telah dirawat karenanya. Para peneliti menggunakan kuesioner untuk menentukan pola makan peserta penelitian, dan menemukan siapa di antara mereka yang masih hidup enam tahun kemudian.

Para peneliti menghitung kualitas pola makan peserta penelitian dengan dua cara. Mereka mengamati sejauh mana pola makan tersebut sesuai dengan pola makan Mediterania (dengan sedikit lemak keras, karbohidrat olahan, daging olahan dan daging merah, serta banyak ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, minyak zaitun, produk gandum utuh, kacang-kacangan dan kacang-kacangan) dan pola makan tradisional Eropa Utara (dengan kubis, wortel, oatmeal, roti gandum, apel, pir, dan ikan).

Berdasarkan kedua kriteria tersebut, peneliti membagi peserta penelitian menjadi empat kelompok dengan ukuran yang sama. Q1 = kelompok dengan pola makan yang paling tidak memenuhi kriteria pola makan tradisional Eropa Utara atau Mediterania; Q4 = kelompok dengan pola makan yang paling mendekati kriteria pola makan tradisional Eropa Utara atau Mediterania. Semakin banyak pola makan yang cocok dengan pola makan Mediterania, semakin besar peluang untuk bertahan hidup. Peluang kematian di Q4 adalah setengah dari Q1.

Peserta penelitian dengan pola makan tradisional Eropa Utara yang sehat juga lebih jarang meninggal akibat efek kanker usus besar. Efek tersebut secara statistik kurang meyakinkan dibandingkan dengan diet Mediterania.

Kesimpulan

“Kesimpulannya, hasil kami menunjukkan bahwa penyintas kanker kolorektal jangka panjang dengan kepatuhan yang lebih kuat terhadap pola makan Mediterania memiliki risiko lebih rendah terhadap semua penyebab kematian,” tulis para peneliti. “Kecenderungan yang sama dapat diamati pada kepatuhan terhadap pola makan Nordik yang sehat.”
“Hasil kami, bersama dengan penelitian di masa depan, mungkin membantu memperkuat bukti dan mengembangkan rekomendasi pola makan bagi para penyintas kanker.”

Sumber: Ergogenik.org – http://jn.nutrition.org/content/early/2017/02/22/jn.116.244129

Tidak ada komentar yang mungkin.


Tinggalkan komentar

Thailandblog.nl menggunakan cookie

Situs web kami berfungsi paling baik berkat cookie. Dengan cara ini kami dapat mengingat pengaturan Anda, memberikan penawaran pribadi kepada Anda, dan Anda membantu kami meningkatkan kualitas situs web. Baca lebih lanjut

Ya, saya ingin situs web yang bagus