Pertemuan spesies langka di Bangkok
Perwakilan dari 178 negara berkumpul di Bangkok untuk membahas spesies yang terancam punah secara global. Misalnya, gajah, beruang kutub, dan badak menjadi agenda utama.
Pertemuan berlangsung dalam konteks perjanjian CITES dari tahun 1973. Delapan puluh negara menandatangani perjanjian untuk mengurangi perdagangan spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah untuk mencegah kepunahannya. Sekitar 35.000 spesies tumbuhan dan hewan dilindungi oleh perjanjian tersebut.
Gading
Karena permintaan gading yang tinggi, semakin banyak gajah yang dibunuh oleh pemburu liar. Menurut aktivis hak hewan, gajah masih dibunuh secara massal di Afrika dan gadingnya diekspor ke Asia. Thailand menjadi destinasi penting karena bisa dicampur dengan gading legal Thailand. Pemerintah Thailand sekarang berada di bawah tekanan untuk mengamandemen undang-undang tersebut.
Beruang kutub
Amerika Serikat ingin melarang perdagangan kulit beruang kutub dan trofi berburu lainnya. Kanada dan Rusia menentangnya. Di Kanada, ratusan beruang kutub ditembak oleh pemburu setiap tahun.
Badak
Negara-negara tersebut tidak menyetujui pendekatan perdagangan cula badak. Perdagangan itu dilarang, tetapi menurut beberapa peneliti, melegalkannya dapat membantu mencegah perburuan liar.
Kepentingan komersial
Negara-negara juga meneliti perilaku memilih mereka sendiri. Pemungutan suara sekarang dirahasiakan, tetapi para kritikus mengatakan hal itu mengarah pada negara-negara yang menempatkan kepentingan komersial di atas kesejahteraan hewan. Itu sebabnya proposal dibuat untuk memilih di depan umum mulai sekarang.
Pertemuan CITES di Bangkok berlangsung hingga 14 Maret.